Author : Hardanti novia sari
Main Cast : Choi Siwon, Lee Donghae
Genre : Fan Fiction, Yaoi, Fantasy,aneh!
Rate : PG-15
Note : Saya bukannya mau melecehkan SiHae ini, tapi karena tuntutan
imajinasi yaa saya buat aja fan fiction yaoi pertama saya~ o iya,
bayangin aja Siwon lebih tua dari Donghae –> urutannya jadi
berantakan : nggak pa-pa toh, cuma fan fiction :p (kalau gak suka, gak usah BACA! NO BASHING!!)
“Sudahlah, Hae… apa yang ingin kau
lakukan sih?” seorang pria kekar berusaha menghentikan perlakuan
saudaranya yang terlihat kelainan orientasi seks.
“Tapi aku masih belum puas, Hyong…” desah saudaranya itu sambil mencoba terus meraba perut si pria tadi yang ia panggil Hyong.
Siwon mendorong Donghae agar
menjauh darinya dan mengelap tangannya sendiri yang penuh dengan
keringat, “Stop, Hae! Kau lewat batas!” lalu ia pergi meninggalkan
Donghae di koridor.
-..-
Leeteuk menghampiri Donghae yang
berdiri di balik pantry dorm. “Donghae-ya, jangan lupa gosok gigi
sebelum tidur… besok kita ada latihan pagi, jangan lupa nyalakan alarm
ponselmu,” ia menepuk bahu Donghae. Sekilas terdapat kilatan di kedua
bola matanya yang hitam.
“Ne, Hyong… jaljayo,” jawab
Donghae sebelum segelas air mineral melewati tenggorokannya. Kemudian ia
beralih pada Siwon yang setengah tertidur di sofa. Donghae meletakkan
gelasnya di pantry, kakinya melangkah pada Siwon karena reflek. Keringat
gugup mengucur sekilas di pelipis Donghae. Perlahan-lahan tangannya
menyentuh kedua bahu Siwon dari belakang.
Siwon terbangun karena sentuhan
yang hangat di bahunya. Ia menoleh ke belakang, “Hae-ya… apa yang kau
lakukan?“ tanyanya sambil menarik tangan Donghae dalam genggamannya.
Donghae pun duduk di sebelah Siwon tanpa banyak tanya.
“Siwon Hyong… aku…“ Donghae
menatap Siwon dalam-dalam, tangannya menyentuh pinggang Siwon yang
ramping dan mulai menelusuri tiap permukaannya. Perlahan Donghae
memajukan wajahnya, ia ingin mencium Siwon.
“Donghae-ya… diamlah, jangan
banyak bicara.“ Dalam sekali gerakan, bibir Siwon menyentuh leher
Donghae yang samar-samar tercium aroma cologne. “Kau mengganti
cologne-mu ya?“
Pria muda itu mengangguk.
“Jangan ganti. Pakai yang dulu
saja… wangi yang ini terlalu menusuk, Hae.“ Kata Siwon sambil tetap
menelusuri tiap inci dari tubuh Donghae. Untung saja malam itu tidak ada
seorang pun yang keluar dari kamarnya, kalau tidak tindakan mereka
pasti akan langsung ketahuan dan semuanya akan selesai begitu saja.
Lagi-lagi Donghae mengangguk.
-..-
Aku tahu aku berbeda dari orang lain… tapi karena ada dia, aku jadi merasa nyaman di duniaku sendiri.
-..-
Malam itu keduanya duduk di kursi
panjang yang disediakan di atap kantor SM Entertainment. Lagi, mereka
bertautan layaknya sepasang kekasih normal. Tapi ada yang berbeda.
Seseorang melihat Donghae dan Siwon bercumbu di atap.
“Hyong…?!“
-..-
“Bagaimana kalau kita minum kopi
bersama di cafe biasa, Hae?“ Siwon melirik jam tangannya yang diberi
oleh sponsor fashion show bulan lalu, mengkilat.
Donghae mengangguk senang sambil mengatur letak mic-nya, “Oke, nanti kupesankan yang seperti biasa ya, Hyong?”
Dibalik lemari pakaian, Kibum
menatap kedua saudaranya dengan tatapan curiga. Ia menelan ludah sendiri
lalu berjalan diantara Donghae dan Siwon menuju ujung backstage. Bila
dilihat orang awam, Kibum terlihat seperti ingin mencari gara-gara
sekaligus putus asa karena kedua saudaranya itu.
“…aku juga sayang padamu, Hyong.”
Seketika itu Kibum merasa ia butuh toilet.
-..-
“Aku melihatnya, Hyong! Mereka berdua berciuman seperti pasangan kekasih normal!”
“Benarkah? Kalau begitu mana buktinya? Itu hanya imajinasi liar-mu, Kibum-ah…”
Sebuah teriakan terdengar lagi,
“Hyong kenapa tidak percaya padaku? Apa kau tidak merasa curiga dengan
kedekatan mereka, Hyong?”
Heechul menepuk bahu Kibum,
“Sudahlah… refleks saja, Kibum-ah. Jangan terlalu banyak bekerja, lihat
kan akhirnya kau jadi begini?” ia memberikan botol air minumnya pada
Kibum sebelum meninggalkan saudaranya itu di koridor menuju ruang
latihan di gedung SM Entertainment.
Diam-diam di sudut koridor,
Donghae memperlihatkan senyum walau samar-samar. “Percuma kau
memberitahukannya pada dunia, Kim Kibum… tak ada yang percaya padamu.“
Entah itu ia katakan sebagai ancaman atau pernyataan, namun nadanya
dapat membuat bulu kudukmu merinding.
Kemudian ada bunyi keras di
koridor itu. “Hyong…“ Donghae tak bisa berkata apa-apa lagi, Siwon telah
menutup mulutnya dengan sentuhan dari bibirnya. “You know, Hyong… I love you so much.“
Mata Donghae menangkap dua sosok pria sedang menatap mereka dengan
tatapan terkejut sekaligus penasaran dibalik celah pintu ruang latihan.
“Yeah, I love you too, Hae.” Jawab Siwon sambil menarik kaos Donghae.
-..-
“Oh my God…“
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar