Sabtu, 24 Maret 2012

FF – My Memory With You Part 2-end



Cast:
YOU as. Choi Yoora

Lee Donghae as. Lee Donghae
Kim So Mi (my imaginary)
Title: My Memory With You
Genre: Romance (maybe)
Length: Twoshoot (end)
Rating: 15 PG
Author: Haneul Choi
Other casts:
Choi Jaewo (my imaginary)
Krystal Jung as. Krystal Jung
Author:
“oppa, miane (maaf)” ucap yoora disela tangisnya.
Ppprrraanngggg . . .
Tiba-tiba saja bingkai foto yang tergantung didinding terjatuh kelantai. Bingkai itu berisikan foto yoora dan hae. Sontak membuat yoora kaget. Cepat-cepat ia memunguti serpihan-serpihan kaca yang menyebar kemana-mana.
“ah, appo (sakit)!” ringis yoora saat ujung serpihan kaca yang tajam menusuk jari telunjuknya. Yoora pun pergi keruang tengah untuk mengambil kotak P3K. Yoora membersihkan darah segar yang keluar dari jarinya. Setelah selesai membersihkan, yoora membalut lukanya dengan plester.
geu nuga nuga mworaedo naneun sanggwaneopdago geu nuga nuga yokhaedo neoman barabondago
na dasi taeeonandaedo ojik neoppunirago jjaekkkakjjaekkkak sigani heulleodo o! nan!
neol saranghanda malhaedo cheonbeon manbeon malhaedo nae gaseumsok da bultago mareun ipsul dartorok
na dasi taeeonandaedo ojik neoppunirago jjaekkkakjjaekkkak sigani heulleodo o! nan!

Hp yoora berdering dengan nyaring, menandakan ada panggilan masuk. Yoora dengan malas mengangkat telepon tanpa melihat kelayar siapa yang menelpon. “yeobseyo?” ucap yoora dengan malas. “yoora-ah! Ini aku, Krystal.” Jawab seorang yeoja bernama krystal dari seberang sana. “ne, wae (kenapa)?”. Hening seketika saat krystal memberitahukan kenapa ia menelpon.
Pandangan yoora kosong seketika itu juga. Ia tidak mempedulikan panggilan krystal dari seberang sana. Ia berlari secepat mungkin menuju halte bis dan meninggalkan hpnya yang masih tersambung dengan krystal. Karena satu yang ia pikirkan saat ini. Hae. “hahahahahahha. . .! rencanaku berhasil!!” ucap krystal bangga dan segera memutuskan sambungan teleponnya dengan yoora.
Tuuut… tuut.. tuuttt….
Saat bis berhenti dihalte bis dekat rumah sakit yang ia tuju, dengan segera yoora berlari keluar dan memasuki rumah sakit.
“hae-ah. Kau dimana??” gumam yoora cemas. Kini yoora berada dilantai sepi. Sangat sepi sekali disana. “ya. Yoora pabo (bodoh). Kenapa tadi kau tidak tanya dimana kamar hae di rawat pada suster yang menjaga?! Paboya!!” gerutu yoora dan memukul pelan kepalanya.
“yoora?” panggil seseorag dan yoora pun membalikkan badannya mencari seseorang yang memanggilnya. Ia pun menemukan sosok seorang namja yang berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri.
donghae POV^
“aawwww, . . .!!” ringisku kesakitan saat ku rem mendadak mobilku. “meong. .”. “aiissshh. . .!! kucing itu dengan santainya berjalan. Apa dia tidak tau kalau hampir kutabrak??” gerutu hae kesal seraya memperhatikan kucng tersebut berjalan dari dalam mobilnya.
“darah?” ucapku heran saat kulihat setetes darah segar jatuh mengenai tanganku. “aaiiisshhh”. Dengan cepat kulajukan mobilku mencari rumah sakit terdekat. *awas haeppa. Nanti kecelakaan lagi*
Donghae POV end^
oh baby stay with me naegyeoteman isseo jwo
niga nae jeonbuyeotdan mallya (a-a-a-a-a-a-a-a) Stay in my heart
Oh baby stay together naman ireoke
neoman barabogo inneungeonji (i-i-i-i-i-i-i-i) Stay in my heart

ponsel hae berdering dengan nyaringnya. Hae mengurangi kecepatannya dan mengankat panggilan teleponnya. “yeobseyo?”. “hae-ah. Noa eoddi (kau dimana)?. Aku dan namjachinguku sudah dari tadi menunggumu, tapi kau belum muncul!!” omel seorang yeoja dari seberang sana. “miane krystal. Aku tidak bisa kesana. Aku harus kerumah saki sekarang.” Jawab hae menyesal. “siapa yang sakit? Yoora?” tanya yeoja yang bernama krystal dengan nada khawatir. “anio! Tadi ada insiden kecil yang membuat pelipisku terluka,” bantah dan jelas hae pada krystal.
“oooo!! Hihihihihihi. . . aku punya ide” ucap krystal jahil. “ya! Apa yang kau rencanakan. Huh??” teriak hae kesal.
Ttuuutt,. .  ttuuttt. . ttuutt. .
“aaiiisshhh!! Anak ini, selalu.. saja seperti ini!” gerutu hae kesal  pada chingunya yang satu ini. Yah, krystal itu anak yang jail sekali. Sudah sepantasnya hae khawatir pada rencana yang akan dilakukan oleh KRYSTAL. Tapi, seulas senyum menghiasi kegundahannya itu. “semoga saja, dia melakukan seperti apa yang aku pikirkan saat ini”.
#Dirumah Sakit
Hae tiba di rumah sakit. Ia langsung melangkahkan kakinya menuju ruang dokter untuk mengobati lukanya yang cukup parah itu. Setelah hae selesai mengobati lukanya, ia langsung meninggalkan ruang dokter tersebut. “aku harus mendapatkan 3 jahitan?? Omo! Apa aku masih terlihat ganteng?” ucap hae pada dirinya sendiri *author dicincang fishy karena merusak wajah haeppa…!*
Saat hae hendak menuju kearah lift, ia melihat seorang yeoja yang sangat familiar untuknya. Hae melangkahkan kakinya lebih dekat lagi dengan yeoja tersebut. ‘yoora? Sedang apa dia disini? Apa jangan-jangan. . ini yang dimaksudkan krystal dengan rencananya itu?’ ucap hae dalam hati.
Donghae POV^
“Yoora?” panggilku pada yeoja yang tak terlalu jauh dari tempatku berdiri. Ia membalikkan badannya. Kini, kami saling berhadapan satu sama lain. “hae oppa?” ucapnya dengan setengah kaget. Aku melangkahkan kakiku untuk lebih dekat padanya. Ia terlihat gugup saat aku berjalan mendekatiya. “apa yang sedang kau lakukan disini?” tanyaku pura-pura tidak tau. Padahal sebenarnya aku tau, apa tujuan ia kemari. Aku.
“apa urusannya denganmu?” ucapnya ketus dan memalingkan wajahnya dariku. Ku tarik dagunya pelan agar pandangan kami saling bertemu. Tapi, ia menepis tanganku kasar. Sakit rasanya, tapi tidak sesakit hatiku saat ini. Karena sikap dinginnya dan juga ia memutuskanku secara tiba-tiba tanpa memberitahukan apa alasannya.
“ada yang ingin kubicarakan padamu!” ucapku seraya menarik tangannya pelan. Tapi, langkahku terhenti saat melihat sosok yeoja berdiri dihadapan kami. “so mi?” tanyaku heran. “oppa. Kudengar kau kecelakaan, jadinya aku kesini” ucapnya. “ooooo. .” hanya ucapan itu yang bisa kukeluarkan saat ini.
Donghae POV end^
^Yoora POV
‘cih. .! apa-apaan itu sikapnya? Aku benci bila melihat hae oppa menatap seorang yeoja dengan tatapan seperti itu, selain aku!’ kesalku. Aku menepis tangannya dengan cepat. Bukan karena aku takut pada so mi. Hanya saja, aku tidak bisa menahan benih-benih krystal ini dalam mataku. “tunangan mu sudah datang. Sebaiknya aku pergi, agar tidak menggangu kalian. Semoga kalian bahagia” ucapku ketus dan tersenyum paksa.
“apa maksudmu tunangan? Nugu?” tanyanya heran seraya menahan langkahku dengan mengengenggam tanganku erat. “cih, kau tak usah pura-pura bodoh oppa. Ani, hae!” ucapku dingin dan menatap kearahnya seolah memberi tau ‘lepaskan-ta-ngan-ku se-ka-rang!’
“tentu saja aku oppa!” ucap so mi teba-tiba dan mengait tangannya di lengan hae. Rasanya aku igin sekali menampar gadis ini. “apa maksudmu so mi?? Sejak kapan kita tunangan?” ucap hae keheranan. “apa kau masih ingat perkataanmu saat kecil? Kau melamarku saat itu!!” ucap so mi mengingatkan hae. .
“hahahahahahaha. .! hahahahahaha. .” tawa hae. “so mi-ah! Itukan perkataan anak kecil, yang belum tau apa-apa saat itu. Saat itukan aku masih polos!” ucap hae disela tawanya itu. “tolong kecilkan suara anda” ucap seorang suster yang kebetulan lewa. “ah, miane” ucap hae sambil membungkukkan badannya, tapi tetap menggenggam tanganku, seolah tidak mau kehilangan.
Aku hanya terkekeh saja melihat kelakuannya itu. “tapi kan. .”. “itu semua masa lalu so mi-ah. Kini, aku sudah ada yang punya. Dan satu lagi, hatiku hanya untuk yoora. Jadi, carilah namja yang lebih baik dariku. Aku yakin kau akan menemukannya.” Ucap hae oppa memotong ucapan so mi.
Hae langsung membawaku keluar dari rumah sakit. Samar-samar aku dengar suara tangis seorang yeoja yang aku yakini adalah so mi. Yah, pasti sakit bila kita ditolak oleh orang yang kita sukai.
^Yoora POV end
Author:
Yoora dan Hae pun tiba diparkiran mobil. Hae membukakan pintu mobil seolah memberi isyarat kepada yoora untuk masuk kedalam. Dengan terpaksa, yoora masuk kedalam mobil. Hae mengintari mobilnya dan membuka pintu mobil depan sebelah kanan. Ia melajukan mobilnya kesebuah pantai. Setelah tiba disana, hae turun dari mobilnya dan membukakan pintu mobil untuk yoora, agar bisa keluar (??).
Hening. Hanya suara deru ombak dan angin pantai yang mengisi keheningan diantara keduanya. “apa masih sakit, pelipismu?”  tanya yoora memecahkan keheningan. “eemmm. Tidak terlalu sakit sekarang” jawab hae tersenyum pada yoora. Tapi, yoora masih tetap menatap pandangan didepannya.
“miane” ucap yoora dan hae bersamaan. Mereka saling bertatapan. Lama. Hingga akhirnya mereka tersadar. “miane, aku memutuskanmu tanpa terlebih dahulu menanyakan hubunganmu yang sebenarnya dengan so mi. Jeongmal miane.” Ucap yoora pada akhirnya. Yoora tertunduk seakan tidak mau menatap mata hae.
“anio, gwenchana. Seharusnya aku yang meminta maaf karena aku berkata ngawur pada so mi saat aku masih kecil” ucap hae seraya menarik dagu yoora, agar gadis itu menatap kedua matanya. “bisakah kita memulai semuanya dari awal?” tanya hae kepada yoora. Hae tersenyum sabgat lembut, sedangkan yoora tersipu malu, karena perkataan, tatapan, dan senyum hae yang membuatnya.. .
Dag.. dig.. dug..
“ne, oppa!” ucap yoora gembira dan memeluk hae erat. Hae pun membalas pelukan yoora tak kalah erat seakan tidak mau kehilangan untuk yang kedua kalinya. .
Gakkeum honjaseo gileun geotda
Jamshi meomchweo jooil hanbeon dooleoboda
Honjaraneun giboonae himi deul ddaen
Geuddaen nareul ddarahae, nareul nareul ddarahae, eh

Ddo honjaseo jamae deulda
Aesseo kkubeokkkubeok jichin nooneul gamda
Jakku maneun.maneun saenggakae jam motdeul ddaen
Geuddaen nareul ddarahae, nareul nareul ddarahae eh

A-yo, himi deul ddaen
Doong tah dak rhythmae gidae.eo, oh
Neol hyanghan oori.ae noraero, oh
Modu a-yo, modu a-yo

A-yo, jam motdeul ddaen
Took teoleo rhythmae matgigo, oh
Pyeolcheojil naeilae gidaero, oh
Modu a-yo, modu a-yo*

Flasback End**
“hhuuuaaammm. . .! yeobo, kajja kita tidur. Aku sudah mengantuk” ucap seorang yeoja pada namja disampingnya itu. “ne, kajja. Besok adalah hari pernikahan so mi dan jaewo” jawab namja itu. Tiba-tiba saja, namja itu menggendong istrinya yang membuat istrinya itu berteriak.
“ya! Lee Donghae. Turunkan aku.” Ucap yeoja itu seraya memukul dada namja yang bernama donghae. “nanti saja, chagi. Kalau kita sudah sampai ditempat tidur. *pikiran reader pasti sudah mulai yadong. Kekekekekekekeke. . .! digampar reader*
~Keesokan paginya. . .
“oppa, palli (cepat)!” ucap yoora pada hae yang berjalan dibelakangnya. Hae pun berlari untuk mensejajarkan langkahya dengan yoora. Mereka pun sampai disebuah gereja yang sudah dipenuhi oleh tamu undanga. Beberapa menit kemudian, lantunan piano berbunyi tanda acara akan segera dimulai.
Pengantin pria yang memakai jas pengantn (?) memasuki gereja dan berjalan menuju altar yang disana sudah berada seorang pendeta. Saat pengantin pria sampai, disusul oleh pengantin wanita yang berbalut gaun pengantin putih yang sangat anggun. Kini sang mempelai wanita berdiri tepat disamping pengantin pria.
“Saudara Choi Jaewo apakah anda bersedia menerima saudari Kim So Mi menjadi pendamping hidup anda? Apakah anda bersedia mencintai dirinya dengan sepenuh hati dalam keadaan,senang,sedih,sehat maupun sakit hingga maut memisahkan kalian?” ujar pendeta itu.
“Saya bersedia menerima Kim So Mi  sebagai pendamping hidup saya dan mencintainya sepenuh hati sampai maut memisahkan “ ujar jaewo lantang dan melirik kaearah so mi.  Tidak dapat dia pungkiri juga dirinya yang merasa gugup saat mengucapkan kalimat itu ..
“Saudari Kim So Mi apakah anda bersedia menerima saudara Choi Jaewo menjadi pendamping hidup anda? Apakah anda bersedia mencintai dirinya dengan sepenuh hati dalam keadaan,senang,sedih,sehat maupun sakit hingga maut memisahkan kalian?”ujar pendeta itu pada so mi.
“Saya bersedia menerima Choi Jaewo sebagai pendamping hidup saya dan mencintainya sepenuh hati sampai maut memisahkan “Ujar so mi tak kalah lantangnya dengan jaewo. Dan menatap jaewo yag masih menatapnya.
“sekarang, kalian telah sah menjadi suami istri” ucap pendeta itu dan tersenyum  dan menatap jaewo dan so mi secara bergantian. Jaewo membuka kain putih yang menutup wajah so mi. Ia pun mendekatkan wajahnya. Dan akhirnya. .
CUP~. .
Bibir jaewo berhasil mendarat di bibir so mi. Para tamu undangan yang melihat pun bersorak ria dan memberikan tepuk tangan kepada pengantin baru ini. Setelah itu, mereka pun keluar dari gereja untuk mendapatkan bunga yang akan di lempar oleh so mi.
Setelah upacara pernikahan selesai, hae dan yoora menghampiri kedua pengantin baru ini. “so mi-ah. Chukkae (selamat). Aku senang sekali. .!!” ucap yoora behagia dan memeluk so mi erat. “chukae jaewo, akhirnya kau menikahjuga dengan pujaan hatimu ini” ujar hae dan memeluk sahabatnya yang satu ini. “kajja, kita berfoto untuk kenang-kenangan” ajak jaewo.
Mereka pun menyuruh fotografer yang sudah mereka sewa utuk memfoto mereka. Setelah siap berpose, fotografer tersebut langsung memfoto mereka. .
KLIK. .

END. . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar