Sabtu, 24 Maret 2012

[Sequel My Sister is My love] – Is This The Real You? Part 1

Title : Sequel My Sister is My love – Is This The Real You? Part 1
Author : Harnosa
Main Cast :
Choi Siwon As Choi Siwon
Park Ji Yeon As Park Ji Yeon
Cha Seung Won As Choi Siwon Father
Choi Siyeon As Child Siwon and Ji Yeon
Other Cast :
Kwon Yuri As Kwon Yuri
Ham Eun JungAs Ham Eun Jung
Genre : Romantic,Sad
Type/Length : Two Shot
Rating : PG-15
 -----------------------------------------------------------------------------------------------------
Is this love ?
Figure that as long as I can only admire,
now and forever will always be with me.
Every day is a wonderful day for me.
Because, in my days there was always you.


Ji Yeon POV.
Saat Siwon menyatakan perasaannya padaku,jujur aku sangat senang. Karena,berbulan-bulan aku tidak bisa melupakannya. Sekeras apapun aku mencoba,aku tetap tidak bisa melupakannya. Malah,semakin hari aku merindukan sosoknya,tawanya dan perhatiannya. Pernah sekali terpikirkan untuk kembali pulang dan bertemu dengannya. Tapi,niat itu kuurungkan. Aku jadi merasa tersiksa karena tidak pernah melihatnya lagi. Aku berkhayal,jika aku bertemu dengannya,aku sangat senang. Dan tidak ingin berpisah darinya.Jujur aku menyesal meninggalkannya waktu itu.Waktu itu aku sangat terbawa emosi. Tapi,setelah di pikir-pikir,Siwon dan appa melakukan itu untuk kebaikanku juga. Tanpa adanya mereka yang merawatku,mungkin kini aku benar-benar bergelandangan di jalanan. Ya,kegiatanku setelah berpisah dengan Siwon adalah menjadi seorang preman. Hanya ini yang bisa aku lakukan.Dan aku tidak percaya jika pekerjaanku ini membawaku bertemu dengan Siwon.
Mungkin Siwon benar-benar terkejut melihatku seperti ini. Tapi,yang membuatku semakin terkejut,Siwon masih mencariku. Berbulan-bulan ia mencariku. Dan ia masih tetap menungguku. Ia masih tetap mencintaiku walaupun kini aku seperti ini. Walaupun awalnya saat bertemu dengannya lagi,aku malah marah-marah,tapi marah-marah itu karena aku meluapkan isi hatiku. Aku yang sangat merindukannya.Aku menjadi semakin mencintainya. Hingga kini ia tetap mencintaiku walau sudah lama kami tidak bertemu. Dan perbuatannya itu membuatku kembali lagi percaya padanya. Aku percaya bahwa dia akan selalu mencintaiku. Rasa cintaku ini yang mengalahkan egoku selama ini.Aku tidak perduli lagi tentang perbuatan Siwon yang dulu.Aku hanya ingin kami bersatu lagi.Aku ingin menyudahi rasa sakitku hidup tanpanya.
Siwon POV.
Setelah kejadian aku melamar Ji Yeon,aku membawanya pulang ke rumah. Sebelum pulang,aku meyakinkan Ji Yeon agar tidak takut pada appa. Awalnya dia tidak ingin ikut pulang ke rumah. Tapi,setelah aku membicarakannya,akhirnya Ji Yeon menurut dan ikut pulang denganku.
Sesampainya di rumah…
“Appa…” Panggilku saat ada di ruang tengah.
“Hm…” Ji Yeon terus menarik lenganku.Ia terlihat sangat gugup dan ketakutan.
“Jagi…relax..Ok ? Semuanya akan baik-baik saja. Percaya padaku…” Jawabku sambil menggenggam tangan Ji Yeon yang bergetar.
“Ne oppa…”
“Eitss… Panggil jagi..arra ?”
“Oh iya…lupa… Jagi…” Aku langsung mengacak-acak lembut rambutnya.
“Ji yeon…” Tanpa di sadari appa sudah berada di ujung ruangan.Ia terlihat sangat terkejut akan kehadiran Ji Yeon.
“Appa…” Ji Yeon langsung berjalan dan memeluk appa.Aku yang melihatnya ikut tersenyum.
“Appa merindukanmu…” Ku lihat appa memeluk Ji Yeon sambil menangis.Ia terlihat sangat menyesal dan juga sangat merindukan Ji Yeon.
“Arraso appa…”
“Mianhe… Jeongmal mianhe atas semua perlakuan appa padamu…” Kini appa membungkukan tubuhnya di hadapan Ji Yeon.Ji Yeon langsung menghalangi appa melakukan itu lagi.
“Appa…aku sudah memaafkan appa.Niat appa memang baik. Dan,adanya dan tidak adanya eomma,appa memang appaku.” Kata Ji Yeon bijak.Aku sangat bahagia atas sikap Ji Yeon yang sangat dewasa.Rasanya baru kemarin aku masih melihat Ji Yeon merengek pada appa.
“Appa…” Ku lihat suasana sudah kembali menghangat. Aku langsung berpikir,inilah waktunya untuk membicarakan niatku.
“Ne…”
“Aku tidak bisa menunggu dan menutupi ini selamanya…”
“Maksudmu apa ?”Tanya appa bingung.
“Aku…aku mencintai Ji Yeon…” Jawabku lantang sambil menatap appa dengan sangat berani.Tekadku sudah bulat untuk menikahi Ji Yeon.
“Mwo ? Kau..kau bercanda…” Appa sangat tidak percaya dengan ucapanku.
“Aku serius.Aku kira juga ini pasti salah. Tapi,semenjak aku kehilangan Ji yeon,aku merasa hampa tanpanya. Aku benar-benar kehilangannya….”
“Tapi…dia itu kan…”
“Appa…aku sudah tahu.Aku bukan anak kandung appa.Dan juga bukan adik kandung Siwon. Tapi,perasaanku dan Siwon sama. Kami tidak dapat membohongi perasaan kami lagi…” Ku lihat Ji Yeon ikut angkat bicara.Aku lega dia dapat berbicara seperti itu pada appa.
“Appa…aku ingin.. Menikahi Ji Yeon….” Aku langsung menggenggam tangan Ji Yeon.
“Kalian…” Appa langsung masuk ke dalam kamarnya. Apakah appa tidak memberi restu pada kami ?
“Jagi…” Kini Ji Yeon menatapku dengan tatapan panik dan sedih.
“Ini bukan akhir dari segalanya. Aku akan berusaha mendapatkan restu dari appa. Aku akan melakukan apapun. Jangan sedih. Aku hanya minta satu hal padamu…”
“Hal apa ?”
“Bersabarlah.Kunci kita hanya itu. Semuanya pasti akan benar-benar berakhir bahagia. Arraso ?”Ku tatap kedua mata Ji Yeon.Dapat terlihat jelas kejujuran cinta Ji Yeon padaku.
“Ne… Aku akan melakukan itu untukmu. Karena,aku sudah berjanji padamu. Tidak akan meninggalkanmu.”Aku langsung memeluk Ji Yeon.Dan Ji Yeon membalas pelukanku.
Karena kejadian itu,aku tidak bisa membuat Ji Yeon tinggal di rumahku untuk sementara waktu. Akhirnya aku menyewa apartemen yang tidak jauh dengan rumah.Kini Ji Yeon tinggal disana.Entah sampai kapan.Karena appa tidak mau berbicara padaku lagi.Aku berusaha keras membujuknya. Tapi,ia selalu menghindar.
Ji Yeon POV.
Genap 2 bulan kini aku tinggal sendirian di apartemen yang Siwon sewa. Walaupun setiap pulang kantor,Siwon selalu mampir kesini dan menemaniku. Aku kasihan padanya. Gara-garaku,hubungannya dengan appa menjadi memburuk. Aku jadi merasa bersalah. Apa aku memang tidak di takdirkan untuk bersatu dengannya ?
Hari ini hari minggu,aku pergi ke gereja pagi-pagi sekali. Aku tidak mau Siwon tahu kalau aku pergi tanpa ijin darinya. Saat aku memasuki pintu gereja,terlihat sesosok laki-laki yang sedang berdoa di barisan paling depan. Kini di gereja hanya ada aku dan orang itu.Dalam sunyi aku berdoa.Ku tuangkan semua yang ada di dalam benakku.Rasa senang karena akhirnya aku dapat bersatu dengan Siwon dan rasa sedih karena sepertinya appa tidak memberi restu atas hubungan kami.
Menangis,ya…aku hanya dapat menangis. Meluapkan semua resah dan gundahku kepada tuhan.Aku hanya dapat bersabar saja.Aku hanya bisa menunggu mujizat dari tuhan.
“Aku tidak tahu lagi… Apa yang harus aku lakukan ?”Terdengar suara seseorang yang bergema di seluruh ruangan.Aku mencari asal suara itu. Dan sepertinya suara itu berasal dari laki-laki yang ada di depan.
“Tuhan…sebenarnya aku bahagia melihatnya kembali. Tapi,kenapa harus dengan keadaan seperti ini ? Aku tidak bisa melihat mereka bersama. Apakah aku salah ? Apakah aku berdosa ?”
“Hm…”
“Aku belum siap melihat mereka hidup bersama.Aku sudah menganggapnya benar-benar sebagai anakku sendiri. Tuhan…hiks…apa yang harus aku lakukan ? Hikss…hiksss…”
“Apa laki-laki itu menangis ?” Dengan berani,aku mulai mendekat kepada laki-laki itu. Kini posisiku tepat di belakang laki-laki itu.
“Park Min Ri…apa yang harus aku lakukan ? Anakku mencintai anakmu…”
“Mwo ?”
“Aku sudah menjaganya hingga ia besar. Tapi,apakah aku harus melepaskan anakmu kepada anakku sendiri ? Siwon benar-benar mencintainya…”
“Hah ? Ap…appaa…” Aku tidak percaya dengan apa yang akut dengar. Itu adalah appa.
“Hah ? Ji..Ji Yeoon…” Kini appa menoleh kepadaku.Dan mata kami saling bertemu.
“Appa…”
“Hm…”
“Biarkan Siwon menepati janjinya pada eomma. Menjagaku… Tugas appa sampai di sini saja.Aku percaya padanya.Dia akan selalu melindungiku.”Ujarku sambil terus menatap appa.
“Suatu hari nanti kamu juga pasti akan mengetahui masalah ini. Tapi,aku belum siap menghadapi hari ini. Ini lebih dari apa yang aku bayangkan. Melepaskanmu kepada anakku sendiri…” Jawab appa lirih.Aku langsung menggenggam kedua tangannya.
“Appa,entah apa yang membuatku percaya lagi padanya. Padahal ia telah menutupi masalah itu bertahun-tahun dariku. Awalnya aku masih sulit untuk percaya lagi padanya. Tapi,setiap hari ia selalu melakukan hal-hal yang membuatku selalu percaya padanya. Ia berjanji untuk membuatku mengingat semuanya lagi. Dan kini,aku mulai mengingat sedikit demi sedikit masa laluku. Siwon telah menepati janjinya padaku. Sekarang,aku mohon agar appa percaya padanya dan padaku.” Aku tidak dapat menguasai air mataku lagi.Tumpahlah semuanya.
“Ji Yeon…”
“Appa,mungkin seharusnya yang memohon padamu adalah Siwon,tapi aku sudah tidak mau membuatnya susah karenaku. Aku mohon sebagai Park Ji Yeon.Tolong restui hubungan kami.”Aku langsung berdiri dan membungkuk 90 derajat di hadapan appa. Sambil menangis,aku terus memohon padanya.
“Ak…ku.. Tidak…”
“Appa !!! Dihadapan tuhan aku berjanji ! Aku dan Siwon akan terus bersama ! Aku mencintainya ! Dengan segenap hatiku !!”Tangisku pun pecah kembali. Dan tiba-tiba…
“Park Min Ri ! Tugasku telah selesai menjaga Ji Yeon.. Ijinkan Siwon yang menjaganya… Restui mereka… Jika mereka bahagia,aku pun bahagia !” Ujar appa dan langsung menangis.Aku yang senang mendengarnya langsung memeluknya.
“Appa…kamsahamnida !!!Kamsahamnida !!”
“Ji Yeon…bahagialah bersama Siwon…”
“Ne !!”Aku langsung menangis di bahu appa.
“Because I naughty,naughty,
Hey ! I’m Mr. Simple
Because I naughty,naughty…” Handphoneku berdering dan rupanya itu panggilan dari Siwon.
“Yeobseyo…”
“Ji Yeon ! Kamu dimana ? Kenapa pergi tanpa bilang padaku ?”Ujar Siwon dari seberang telephone. Sepertinya ia sangat panik melihat apartemenku kosong.
“Datanglah ke gereja.Ada sesuatu hal yang penting yang ingin aku bicarakan.”
“Apa ?”
“Datang… Atau kau akan menyesal seumur hidupmu !!! Piiip…” Langsung ku matikan telephoneku agar Siwon tidak bicara lagi.
10 menit kemudian…
“Ji Yeon….”
“Jagi…” Aku langsung menghampiri Siwon yang ada di depan pintu gereja.
“Ada apa ? Jangan membuatku cemas…” Ujar Siwon sambil memegangi kedua lenganku dengan tatapan gelisah.
“Appa !!!”Aku langsung memanggil appa.
“Appa ?Hah ?”Terlihat Siwon terkejut melihat appa bersamaku.
“Ji Yeon…? Appa ?”
“Siwon,appa sudah memikirkannya…”
“Hm ?”
“Jaga Ji Yeon baik-baik…” Ujar appa sambil menepuk pelan bahu anaknya.
“Hah ? Ma..makss..ssud appa… Appa setuju ?”Terlihat Siwon terkejut dengan pernyataan appa.
“Ne…”
“Ah…gomawo appa !!”Siwon pun langsung memeluk appa.Aku pun ikut memeluk mereka.
“Besok kalian urus semuanya !”
“Ne appa !!!”Jawabku bersamaan dengan Siwon.
Author POV.
Dan akhirnya hari pernikahan merekapun tiba.Mereka menggelar pernikahan dengan sangat sederhana. Di sebuah taman yang cukup luas. Tamu undangan yang datang pun hanya terbatas.Orang-orang terdekat dari mereka saja.
Di ruang ganti wanita,Ji Yeon sudah memakai gaun pengantinnya. Ia terlihat sangat cantik. Tanpa menunggu lama,akhirnya Ji Yeon keluar dan kini berada di depan pintu altar.
“Silahkan mempelai perempuan memasuki ruangan…” Dan akhirnya Ji Yeon masuk ke dalam ruang altar dengan perlahan tapi pasti.Semua mata teruju pada sosok Ji Yeon. Ji Yeon pun sampai di depan altar tepat di samping calon suaminya.
“Baik,kita mulai…”
“Hm… Choi Siwon,apakah kamu bersedia hidup bersama dengan Park Ji Yeon dalam suka maupun duka,dalam susah maupun bahagia ?” Ucap sang pendeta.
“Aku bersedia…” Jawab Siwon mantap.
“Dan,Park Ji Yeon,apakah kamu bersedia hidup bersama dengan Choi Siwon dalam suka maupun duka,dalam susah maupun bahagia ?” Ucap sang pendeta.
“Aku bersedia…”
“Baik,kini kalian sah menjadi sepasang suami istri. Silahkan tuan Siwon untuk menyematkan cincin di jari nyonya Ji Yeon. Begitu juga dengan nyonya Ji Yeon.”
“Saranghae,Ji Yeon…” Siwon pun langsung menyematkan cincin di jari Ji Yeon.Begitu juga dengan Ji yeon.Dan mereka pun berciuman.


Siwon POV.
Pada hari pernikahanku,aku membopong istriku,Ji Yeon. Mobil pengantin berhenti didepan flat kami yang sederhana. Sahabat-sahabatku menyuruhku untuk membopongnya begitu keluar dari mobil. Jadi kubopong ia memasuki rumah kami. Ia terlihat malu-malu. Aku adalah seorang namja yang sangat bahagia.Memiliki istri cantik dan baik hati seperti Ji Yeon. Hari-hari kami,di lewatkan dengan kebahagian yang amat mendalam. Rasanya aku tidak bisa menjauh sebentar darinya.Mungkin karena kami masih pengantin baru.Kami memang merencanakan untuk memiliki rumah sendiri. Walaupun tidak terlalu besar,tapi nyaman. Kami menghias rumah kami sendiri.Membeli perabotan sendiri.Menata semua ruangan berdua saja. Dan,yang paling membahagiakan adalah saat menata ruangan yang akan menjadi kamar untuk anak kami.
“Jagi…aku tidak tahu apakah anak kita laki-laki atau perempuan…” Kata Ji Yeon sambil menyapu lantai kamar.
“Hm…aku jadi bingung…” Sahutku yang sedari tadi memandangi 2 kaleng cat yang berwarna biru dan pink.
“Kalo kita cat kamarnya dengan warna biru,nanti yang keluar malah perempuan. Tapi,kalau kita cat warna pink,tidak tahunya yang keluar laki-laki…” Kini Ji Yeon menatap aku dengan tatapan bingung juga.
“Hm…arraso !Kita cat kamar ini dengan dua warna. Pink dan biru… Bagaimana ?”Usul ku yang langsung menatap Ji yeon dengan tatapan penuh harapan.
“Benar juga ! Tapi,usulku bagaimana kalau biru sebagai latarnya dan pink sebagai coraknya. Kita gambar sesuatu yang lucu dan menarik. Aku tahu,kamu jago menggambar,jagi…” Ji Yeon langsung menghampiri aku dan merangkul tanganku.
“Ah..kau ini…baiklah ! Aku akan mulai mengerjakannya !”
“Fighthing jagiya !!”Ujar Ji Yeon sambil mengepalkan tangan kanannya.
“Tapi…” Tiba-tiba aku terdiam dan memandangi wajah istriku yang imut itu.
“Tapi apa lagi ?”
“Poppo…” Jawabku sambil menyentuh bibirku dengan telunjuk dan menunjukan wajah aegyoku.Entah tiba-tiba saja muncul ide ini di kepalaku.
“Ya ampun…andawae….” Ujar Ji Yeon sambil membalikkan tubuhnya membelakangiku.
“Ah…yasudah aku tidak mau mengerjakannya !”Aku pun langsung membanting kuas yang sedari tadi aku pegang.Ji Yeon langsung terkejut dan menoleh kepadaku.Aku pun menatapnya datar.
“Aissshh… Jinjaaaa….” Tiba-tiba saja Ji Yeon menarik kerah bajuku dan langsung mencium bibirku.
“Chuuupp…”
10 detik kemudian….
“Emph..j..agieemph…sumphhdahhmphh…” Ji Yeon berusaha melepaskan bibirnya dariku. Tapi,aku malah menggendong tubuh Ji Yeon.
“Kita lanjutkan di kamar ya… Kalau berdiri lama-lama,aku pegelll…” Ujarku sambil mengedipkan sebelah mataku dan tersenyum jahil.
“Ah…jagi…tadi malam kan sudaaaaaahhh….” Aku tidak menggubris kata-kata istriku itu dan tetap menggendong Ji Yeon ke kamar.
Dan,kalian dilarang mengintip ! Cuman author yang tahu apa yang sedang mereka lakukan di kamar. #loh #digaplok siwon
Ini adalah kejadian 5 tahun yang lalu.Hari-hari selanjutnya berlalu demikian simpel seperti secangkir air bening.Kami mempunyai seorang anak laki-laki. Namanya Choi Siyeon. Ia anak laki-laki yang tampan dan pintar. Kami sangat menyayanginya.
“Siyeon….” Panggil Ji Yeon.
“Eomma…” Siyeon langsung menghampiri eommanya dan memeluknya.
“Hey…jagoan eomma yang satu ini sudah mandi belum ?”Tanya Ji Yeon sambil mencubit gemas pipi Siyeon.
“Belum…”
“Yausudah…kita mandi ya… Eomma akan memandikanmu…” Ji Yeon pun menuntun Siyeon ke kamar mandi. Saat pintu kamar mandi hampir tertutup,aku langsung menahannya.
“Jagiya…”
“Waeyo ?”Intip Ji Yeon dari balik kamar mandi.
“Jagoanmu yang satu ini juga belum mandi.Aku ikut mandi ya…” Ujarku sambil menarik-narik lengan bajunya.
“Aish…andwae…”
“Ah…mandikan aku juga dong….” Rengekku.Ku lihat Siyeon hanya tertawa-yawa kecil di balik tubuh Ji Yeon.
“Kau kan sudah besar…”
“Kapan terakhir kau memandikan aku ?”
“Molla… Bukannya tidak pernah sama sekali…”
“Maka dari itu…”Aku langsung tersenyum jahil padanya.
“Pergi menjauh…. Blaaamm…” Ji Yeon pun langsung menutup pintu kamar mandi.Dan aku hanya terkekeh melihatnya.Wajahnya langsung memerah.
“Habis Siyeon dimandikan,aku selanjutnya ya…!” Sahutku dari luar kamar mandi.
“Choi Siwon ! Kau tidak dapat jatah makan malam !!”Aigo…lucu sekali istriku itu.Pasti dia hanya bisa tersenyum tersipu malu.Aku langsung membayangkan wajahnya yang imut itu.
Kini aku diangkat sebagai wakil direktur. Begitu kemakmuran meningkat,jalinan kasih diantara aku dan Ji Yeon pun semakin surut. Kini Ji Yeon mengurus butik barunya.Setiap pagi kami berangkat kerja bersama-sama dan sampai dirumah juga pada waktu yang bersamaan. Siyeon masih duduk di bangku taman anak-anak.
Pernikahan kami memang sangat bahagia.Tapi ketenangan hidup berubah dipengaruhi oleh perubahan yang tidak kusangka-sangka.Yuri hadir dalam kehidupanku.Yuri adalah anak direktur di tempatku bekerja.Ia yeoja yang cantik dan menarik. Entah mengapa aku menyukainya.Kami telah menjalin hubungan selama 3 bulan.Waktu itu adalah hari yang cerah.Aku berdiri di balkon dengan Yuri yang sedang merangkulku.Hatiku sekali lagi terbenam dalam aliran cintanya. Ini adalah apartment yang baru ia beli.
“Kamu adalah namja terbaik yang menarik perhatian para yeoja. Mungkin hanya limited edition di dunia ini…” Kata-katanya tiba-tiba mengingatkanku pada Ji Yeon. Ketika aku melamarnya,Ji Yeon pernah berkata,
“Karena namja sepertimu limited edition,aku mau…” Berpikir tentang ini, Aku menjadi ragu-ragu.Aku tahu kalau aku telah mengkhianati Ji Yeon.Tapi aku tidak sanggup menghentikannya.Aku melepaskan tangan Yuri.
“Kamu harus pergi membeli beberapa perabotan,arraso ? Aku ada sedikit urusan dikantor..” Kelihatan ia jadi tidak senang karena aku telah berjanji menemaninya.


Ji Yeon POV.
Akhir-akhir ini aku dan Siwon jarang sekali mengobrol bersama seperti dulu. Saat masa-masa awal pernikahan,setiap ia pulang kantor,pasti ia mengajaku mengobrol di teras sambil meminum segelas kopi bersamanya. Apakah,Siwon sudah mulai bosan denganku ?
“Ji Yeon…gwechanayo ?”Tiba-tiba Eun Jung membuyarkan lamunanku.
“Hah ? Gwechana…” Jawabku lirih.
“Ada masalah ?”Tanyanya.Eun Jung adalah temanku yang ikut membantuku menjalankan butikku ini.
“Anhi.Hanya sedikit kelelahan saja.”Dustaku.
“Hm…kalau ada sesuatu,jangan sungkan untuk cerita padaku.”
“Hm…Eunjung…”
“Ne ?”
“Siwon…”
“Ada apa dengannya ?”Eun Jung langsung ikut duduk di sampingku.
“Kira-kira…malam ini aku memasak apa ya buatnya ?”Aku berbohong. Aku tidak tahu apa yang sedang ku bicarakan. Rasanya aku ingin mengeluarkan semuanya pada Eun Jung. Tapi,tidak bisa.
“Oh…makanan kesukaanya saja…”
“Benar juga sih…”
“Because I naughty,naughty,
Hey ! I’m Mr. Simple
Because I naughty,naughty…” Handphoneku berdering dan rupanya itu panggilan dari Siwon.
“Yeobseyo ?”
“Aku sudah di depan butik…” Sahut Siwon dari seberang telephone.
“Arra… Aku segera ke sana.”
“Siwon sudah menjemputmu ?” Tanya Eun Jung.
“Ne. Kalau begitu,aku pulang duluan ya. Titip butik…” Ujarku yang langsung berlalu keluar dari butik. Dan ku dapati sedan bmw sport putih terparkir di depan butik. Terlihat namja tampan yang duduk di kursi pengemudi.Aku langsung masuk ke dalam mobil. Selama di perjalanan,kami tidak berbicara sedikitpun. Aku jadi tambah gelisah padanya. Apakah pemikiranku benar ?
“Hm..jagi…”
“N…ne…”
“Kamu mau makan apa malam ini ?”Tanyaku agar suasana tidak canggung seperti ini.
“Hm..terserah kamu saja. Kamu mau masak apa,aku…aku akan memakannya kok…” Jawab Siwon yang masih tetap fokus menyetir.
“Oh..arra…” Aku sedikit kecewa dengan jawabannya. Dulu,saat awal-awal pernikahan kami,dia selalu antusias jika aku bertanya soal makanan. Ya tuhan,apa yang sebenarnya terjadi ?
“Hari ini…butik ramai ?”Tiba-tiba Siwon bertanya padaku.Aku langsung spontan menoleh kepadanya.
“Ne ? Ah…lumayan. Tidak terlalu ramai sih. Hari ini di kantor sibuk ?”Balasku dengan agak kikuk.
“Ne… Tadi aku bertemu beberapa client.”Jawabnya. Ya tuhan,rasanya aku sangat bahagia mendengar Siwon bertanya padaku. Mungkin akhir-akhir ini dia sibuk.Jadi tidak ada waktu untuk berbicara padaku.


Author POV.
Malam ini,Ji Yeon sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk santai didepan TV.Makan malam segera tersedia.
“Appa…kapan kita liburan ? Sebentar lagi aku akan lulus dan libur panjang…” Tiba-tiba Siyeon memecahkan keheningan di meja makan.
“Hm..kapan ya ? Appa sangat sibuk di kantor. Kamu tidak ada rencana berlibur dengan teman-temanmu ?”Tanya Siwon sambil memakan makanannya.
“Anhi… Teman-temanku semua berlibur bersama keluarganya.Aku iri dengan mereka. Jadi,aku mau kita berlibur bersama.”
“Nanti lihat jadwal appa dulu,Siyeon. Kalau appa punya waktu luang,kita pasti akan pergi.” Jawab Ji yeon sambil mengelus rambut anaknya dengan lembut.
“Benar ya appa ?”
“Ne… Cepat kamu habiskan makananmu.Nanti habis makan sikat gigi dan langsung tidur.”Siwon langsung memandang Ji Yeon dengan pandangan yang tidak dapat di gambarkan. Selesai makan malam,Siwon langsung masuk ke kamar Siyeon. Siyeon sudah duduk manis di atas tempat tidur.
“Siyeon…”
“Appa…”
“Hari ini bagaimana sekolahmu ?”Tanya Siwon sambil duduk di tepi tempat tidur dan menatap wajah anak kesayangannya itu.
“Baik. Appa,untuk jalan-jalannya…“
“Appa masih memikirkannya. Tapi,appa akan berusaha.” Jawab Siwon sambil mengelus lembut kepala Siyeon.
“Appa,kemarin malam eomma…”
“Eomma kenapa ?”Tanya Siwon bingung.Ia langsung mengubah posisinya dan duduk semakin mendekat dengan Siyeon.
“Aku terbangun tengah malam,dan aku melihat eomma sedang duduk di ruang tengah sendirian. Saat aku lihat eomma sedang apa,rupanya eomma sedang melihat album foto. Sepertinya album foto pernikahan eomma dan appa. Tapi,setelah itu,eomma langsung menangis. Aku langsung mendekat ke eomma.”
“Menangis ?”
“Eomma tahu kalau ada aku.Ia langsung menghapus air matanya. Aku pun memeluk eomma. Dan eomma hanya berkata,eomma sangat merindukan appa. Lalu eomma menyuruhku tidur lagi. Seb..sebenarnya ada apa dengan eomma ? Apakah appa dan eomma..”
“Hah ?Tidak…tidak ada apa-apa.Mungkin eomma hanya terharu mengingat saat-saat dulu. Sudah malam,besok kamu harus sekolah. Ayo tidur.”Siwon langsung menidurkan anaknya.Ia selimuti anaknya dan mencium keningnya. Saat Siwon akan keluar dari kamar Siyeon,tiba-tiba Siyeon memanggilnya.
“Appa…”
“Hm ?”Siwon langsung menoleh ke arah anaknya.
“Appa dan eomma jangan bertengkar ya. Aku tidak mau melihat appa dan eomma bertengkar…” Ujar Siyeon dengan tampang polosnya.Siwon hanya bisa terpaku mendengar kata-kata anak berumur 4 tahun itu.Ia langsung mengingat semua yang telah ia lakukan pada Ji Yeon. Dadanya langsung terasa sesak.
“Hm…cepat tidur sana…” Siwon hanya tersenyum pahit dan langsung menutup pintu kamar anaknya. Di depan pintu kamar Siyeon,Siwon langsung menangis. Ia sangat bimbang dengan perasaanya. Di sisi lain ia sangat menyayangi Ji Yeon dan Siyeon. Tapi,di sisi lain,ia juga menyayangi Yuri.
“Apa yang harus aku lakukan ?


Siwon POV.
Suatu hari,saat aku dan Ji Yeon sedang duduk bersama di teras rumah kami,aku berbicara dalam guyon.
“Seandainya kita bercerai,apa yang akan kamu lakukan ?” Ia menatapku selama beberapa detik tanpa bersuara. Kenyataannya ia percaya bahwa perceraian adalah sesuatu yang sangat jauh darinya. Mungkin Ji Yeon tidak penah berpikir tentang perceraian.
“Entahlah…aku tidak pernah berpikir seperti itu.Aku sudah berjanji pada appa. Bahwa aku akan selalu bersamamu hingga kapanpun. Dan kamu juga meminta padaku untuk tidak meninggalkanmu. Apa kamu tidak ingat ?” Kini ia menatapku dengan sedikit tersenyum.
“Hm..iya. Aku masih ingat…” Aku langsung tertunduk lesu. Di dalam pikiranku,aku benar-benar seperti ada di ujung jurang. Memilih antara Ji Yeon dan Yuri.Dan itu adalah pilihan yang sulit.
Ke esokannya,ketika Ji Yeon mengunjungi kantorku,Yuri baru saja keluar dari ruanganku. Hampir seluruh staff menatap Ji Yeon dengan mata penuh simpati dan berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama berbicara dengannya. Ji Yeon terlihat sedikit curiga dengan sikap para staff,tapi Ia berusaha tersenyum pada bawahan-bawahanku. Tapi aku membaca ada kelukaan di matanya. Sekali lagi,Yuri berkata padaku,
“Jagi…”
“Waeyo ?”Tanyaku yang masih memeriksa beberapa berkas di mejaku.
“Braaakk !!! Aku sudah tidak tahan lagi !”Yuri langsung menggebrak meja kantorku.Aku langsung terkejut melihat perlakuannya itu.
“Maksudmu apa ? Kenapa kamu menggebrak mejaku ?”
“Ceraikan dia !! Lalu kita akan hidup bersama !Arraso ???”
“Tidak bisakah kamu bersabar ?”
“Sudah terlalu lama aku bersabar ! Apa kamu tidak mencintaiku ? Apakah kamu masih mencintainya ?”
“Itu…” Tiba-tiba saja Yuri langsung menciumku.Ia menarik kepalaku dalam. Hingga lidah kami saling bertemu. Setelah beberapa detik,ia langsung melepaskan bibirnya dariku.
“Siwon,jangan siksa aku terlalu lama…” Kini Yuri mengalungkan tangannya di tengkuk leherku.Posisi kami sangat dekat sekali.Aku dapat mencium aroma parfumnya yang sangat aku suka.Kembali dadaku terasa sesak.Dan tiba-tiba telephone kantorku berdering.
“Tuan,istri anda ingin bertemu.” Ujar sekretarisku.
“Baik… Kamu cepat pergi…” Ujarku yang langsung membenahi pakaianku dan menghapus bekas lipstic yang menempel di bibirku.
“Jangan di tunda lagi.”Yuri pun langsung keluar dari ruanganku.Aku langsung berasa dalam dilema yang amat sangat besar.
5 menit kemudian…
“Tok..tok..tok…”
“Masuk…”
“Jagi…” Muncullah sosok yang sedari tadi ada di dalam pikiranku.Kini Ji Yeon ada di hadapanku.
“Tumben kamu datang. Ada apa ?” Tanyaku sesantai mungkin agar ia tidak curiga.
“Hm…tadi aku tidak sengaja lewat depan kantormu. Lalu,aku berpikir untuk mampir sebentar.” Jawab Ji Yeon sambil duduk di kursi dan menghadap kepadaku. Hari ini,seperti biasanya,Ji Yeon selalu berpenampilan manis. Ia memakai dress putih yang senada dengan tasnya. Ia tampak sangat bersinar di mataku. Ya tuhan,rasanya aku tidak sanggup mengatakannya.
“Oh…begitu…” Aku langsung salah tingkah dan pura-pura membaca berkas-berkas.
“Ini…aku membelikanmu tiramisu…” Ji Yeon memberikanku kerdus kue tart yang sangat lucu. Aku memang sangat menyukai tiramisu. Saat aku mengambil kue itu dari tanganya,ia tersenyum manis sekali. Rasanya aku ingin mati saja,jika aku harus memilih di antara mereka.
“Hm..gomawo…” Jawabku sambil memasang senyum manis padanya.
“Hari ini,kamu pulang cepat ya…”
“Waeyo ? Kamu tidak pulang bersama denganku ?”
“Anhi… Aku mau pulang cepat.Ada pertemuan orang tua di sekolah Siyeon.Dan aku ingin membuatkan makanan special untukmu dan Siyeon.Arra ?”
“Oh..n..nee..”
“Aku pulang ya…”Ji Yeon bersiap untuk pulang dan bangkit dari duduknya.Aku pun ikut berdiri dan membukakan pintu untuknya. Sampai kapan aku berlaku manis seperti ini di depan Ji Yeon ?Rasanya aku tidak tega.
“Hati-hati jagi…” Ujarku sambil memegang gagang pintu.
“Ne…” Tiba-tiba Ji Yeon menciumku. Sebentar,hanya sebentar. Tapi,rasanya waktu seperti berhenti.
“Annyeong…” Ji Yeon pun langsung keluar dari ruanganku. Aku masih terpaku dengan apa yang Ji Yeon lakukan padaku barusan. Aku hanya bisa memegangi bibirku dan menatap punggung Ji Yeon yang semakin lama semakin menghilang.Aku langsung menutup pintu dan bersender di balik pintu.
“Tuhan…kuatkanlah aku…”
Ketika malam tiba,Ji Yeon benar-benar menyiapkan makan malam yang special. Semua yang ia masak adalah makan kesukaanku dan Siyeon. Ku lihat Siyeon sangat lahap memakan masakan Ji Yeon.Aku hanya bisa tersenyum miris melihatnya.
“Jagi,waeyo ? Apa,masakanku tidak enak ?” Tiba-tiba Ji Yeon membuyarkan lamunanku.
“Ah..anhi.. Enak kok !”Aku langsung memakan makananku dengan sangat lahap.Memang sangat lezat masakan Ji Yeon.
“Eomma ! Aku sudah kenyang…” Ujar Siyeon yang sudah selesai makan.
“Hm…tugasmu sudah selesai ?” Tanya Ji Yeon.
“Ne…”
“Sikat gigi dan langsung tidur ya…”
“Ok !!!”Siyeon pun pergi meninggalkan kami berdua di ruang makan.Tiba-tiba suasana menjadi hening.Hanya ada suara sendok dan garpu yang saling beradu di atas piring. Ku pegang tangannya,
“Jagi…” Ji Yeon langsung menatapku.
“Waeyo ?”Sekali lagi Ji Yeon memperlihatkan senyum manisnya itu. Ya tuhan,aku hampir gila di buatnya. Tapi,sekali lagi aku melihat ada luka dimatanya. Tiba-tiba aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi Ji Yeon tahu kalau aku terus berpikir dalam diam. Dan akhirnya…
“Aku ingin kita bercerai…”


To be continued…
Siwon dan Ji Yeon akan bercerai ? Terus nasib Siyeon gimana ?Dapatkah Ji Yeon menerima keputusan Siwon ini ? Inikah diri Siwon yang sebenarnya ?
Penasaran ? Terus ikuti part selanjutnya ya. Pertanyaan kalian akan terjawab di part selanjutnya. Kamsahamnida…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar