Title : Sequel My Sister is My love
– Is This The Real You? Part 1
Author : Harnosa
Main Cast :
Choi Siwon As Choi Siwon
Park Ji Yeon As Park Ji Yeon
Cha Seung Won As Choi Siwon Father
Choi Siyeon As Child Siwon and Ji Yeon
Other Cast :
Kwon Yuri As Kwon Yuri
Ham Eun JungAs Ham Eun Jung
Genre : Romantic,Sad
Type/Length : Two Shot
Rating : PG-15
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Is this love ?
Figure that as long as I can only admire,
now and forever will always be with me.
Every day is a wonderful day for me.
Because, in my days there was always you.
Ji Yeon POV.
Saat Siwon menyatakan perasaannya padaku,jujur aku sangat senang.
Karena,berbulan-bulan aku tidak bisa melupakannya. Sekeras apapun aku
mencoba,aku tetap tidak bisa melupakannya. Malah,semakin hari aku
merindukan sosoknya,tawanya dan perhatiannya. Pernah sekali terpikirkan
untuk kembali pulang dan bertemu dengannya. Tapi,niat itu kuurungkan.
Aku jadi merasa tersiksa karena tidak pernah melihatnya lagi. Aku
berkhayal,jika aku bertemu dengannya,aku sangat senang. Dan tidak ingin
berpisah darinya.Jujur aku menyesal meninggalkannya waktu itu.Waktu itu
aku sangat terbawa emosi. Tapi,setelah di pikir-pikir,Siwon dan appa
melakukan itu untuk kebaikanku juga. Tanpa adanya mereka yang
merawatku,mungkin kini aku benar-benar bergelandangan di jalanan.
Ya,kegiatanku setelah berpisah dengan Siwon adalah menjadi seorang
preman. Hanya ini yang bisa aku lakukan.Dan aku tidak percaya jika
pekerjaanku ini membawaku bertemu dengan Siwon.
Mungkin Siwon benar-benar terkejut melihatku seperti ini. Tapi,yang
membuatku semakin terkejut,Siwon masih mencariku. Berbulan-bulan ia
mencariku. Dan ia masih tetap menungguku. Ia masih tetap mencintaiku
walaupun kini aku seperti ini. Walaupun awalnya saat bertemu dengannya
lagi,aku malah marah-marah,tapi marah-marah itu karena aku meluapkan isi
hatiku. Aku yang sangat merindukannya.Aku menjadi semakin mencintainya.
Hingga kini ia tetap mencintaiku walau sudah lama kami tidak bertemu.
Dan perbuatannya itu membuatku kembali lagi percaya padanya. Aku percaya
bahwa dia akan selalu mencintaiku. Rasa cintaku ini yang mengalahkan
egoku selama ini.Aku tidak perduli lagi tentang perbuatan Siwon yang
dulu.Aku hanya ingin kami bersatu lagi.Aku ingin menyudahi rasa sakitku
hidup tanpanya.
Siwon POV.
Setelah kejadian aku melamar Ji Yeon,aku membawanya pulang ke rumah.
Sebelum pulang,aku meyakinkan Ji Yeon agar tidak takut pada appa.
Awalnya dia tidak ingin ikut pulang ke rumah. Tapi,setelah aku
membicarakannya,akhirnya Ji Yeon menurut dan ikut pulang denganku.
Sesampainya di rumah…
“Appa…” Panggilku saat ada di ruang tengah.
“Hm…” Ji Yeon terus menarik lenganku.Ia terlihat sangat gugup dan
ketakutan.
“Jagi…relax..Ok ? Semuanya akan baik-baik saja. Percaya padaku…” Jawabku
sambil menggenggam tangan Ji Yeon yang bergetar.
“Ne oppa…”
“Eitss… Panggil jagi..arra ?”
“Oh iya…lupa… Jagi…” Aku langsung mengacak-acak lembut rambutnya.
“Ji yeon…” Tanpa di sadari appa sudah berada di ujung ruangan.Ia
terlihat sangat terkejut akan kehadiran Ji Yeon.
“Appa…” Ji Yeon langsung berjalan dan memeluk appa.Aku yang melihatnya
ikut tersenyum.
“Appa merindukanmu…” Ku lihat appa memeluk Ji Yeon sambil menangis.Ia
terlihat sangat menyesal dan juga sangat merindukan Ji Yeon.
“Arraso appa…”
“Mianhe… Jeongmal mianhe atas semua perlakuan appa padamu…” Kini appa
membungkukan tubuhnya di hadapan Ji Yeon.Ji Yeon langsung menghalangi
appa melakukan itu lagi.
“Appa…aku sudah memaafkan appa.Niat appa memang baik. Dan,adanya dan
tidak adanya eomma,appa memang appaku.” Kata Ji Yeon bijak.Aku sangat
bahagia atas sikap Ji Yeon yang sangat dewasa.Rasanya baru kemarin aku
masih melihat Ji Yeon merengek pada appa.
“Appa…” Ku lihat suasana sudah kembali menghangat. Aku langsung
berpikir,inilah waktunya untuk membicarakan niatku.
“Ne…”
“Aku tidak bisa menunggu dan menutupi ini selamanya…”
“Maksudmu apa ?”Tanya appa bingung.
“Aku…aku mencintai Ji Yeon…” Jawabku lantang sambil menatap appa dengan
sangat berani.Tekadku sudah bulat untuk menikahi Ji Yeon.
“Mwo ? Kau..kau bercanda…” Appa sangat tidak percaya dengan ucapanku.
“Aku serius.Aku kira juga ini pasti salah. Tapi,semenjak aku kehilangan
Ji yeon,aku merasa hampa tanpanya. Aku benar-benar kehilangannya….”
“Tapi…dia itu kan…”
“Appa…aku sudah tahu.Aku bukan anak kandung appa.Dan juga bukan adik
kandung Siwon. Tapi,perasaanku dan Siwon sama. Kami tidak dapat
membohongi perasaan kami lagi…” Ku lihat Ji Yeon ikut angkat bicara.Aku
lega dia dapat berbicara seperti itu pada appa.
“Appa…aku ingin.. Menikahi Ji Yeon….” Aku langsung menggenggam tangan Ji
Yeon.
“Kalian…” Appa langsung masuk ke dalam kamarnya. Apakah appa tidak
memberi restu pada kami ?
“Jagi…” Kini Ji Yeon menatapku dengan tatapan panik dan sedih.
“Ini bukan akhir dari segalanya. Aku akan berusaha mendapatkan restu
dari appa. Aku akan melakukan apapun. Jangan sedih. Aku hanya minta satu
hal padamu…”
“Hal apa ?”
“Bersabarlah.Kunci kita hanya itu. Semuanya pasti akan benar-benar
berakhir bahagia. Arraso ?”Ku tatap kedua mata Ji Yeon.Dapat terlihat
jelas kejujuran cinta Ji Yeon padaku.
“Ne… Aku akan melakukan itu untukmu. Karena,aku sudah berjanji padamu.
Tidak akan meninggalkanmu.”Aku langsung memeluk Ji Yeon.Dan Ji Yeon
membalas pelukanku.
Karena kejadian itu,aku tidak bisa membuat Ji Yeon tinggal di rumahku
untuk sementara waktu. Akhirnya aku menyewa apartemen yang tidak jauh
dengan rumah.Kini Ji Yeon tinggal disana.Entah sampai kapan.Karena appa
tidak mau berbicara padaku lagi.Aku berusaha keras membujuknya. Tapi,ia
selalu menghindar.
Ji Yeon POV.
Genap 2 bulan kini aku tinggal sendirian di apartemen yang Siwon sewa.
Walaupun setiap pulang kantor,Siwon selalu mampir kesini dan menemaniku.
Aku kasihan padanya. Gara-garaku,hubungannya dengan appa menjadi
memburuk. Aku jadi merasa bersalah. Apa aku memang tidak di takdirkan
untuk bersatu dengannya ?
Hari ini hari minggu,aku pergi ke gereja pagi-pagi sekali. Aku tidak mau
Siwon tahu kalau aku pergi tanpa ijin darinya. Saat aku memasuki pintu
gereja,terlihat sesosok laki-laki yang sedang berdoa di barisan paling
depan. Kini di gereja hanya ada aku dan orang itu.Dalam sunyi aku
berdoa.Ku tuangkan semua yang ada di dalam benakku.Rasa senang karena
akhirnya aku dapat bersatu dengan Siwon dan rasa sedih karena sepertinya
appa tidak memberi restu atas hubungan kami.
Menangis,ya…aku hanya dapat menangis. Meluapkan semua resah dan gundahku
kepada tuhan.Aku hanya dapat bersabar saja.Aku hanya bisa menunggu
mujizat dari tuhan.
“Aku tidak tahu lagi… Apa yang harus aku lakukan ?”Terdengar suara
seseorang yang bergema di seluruh ruangan.Aku mencari asal suara itu.
Dan sepertinya suara itu berasal dari laki-laki yang ada di depan.
“Tuhan…sebenarnya aku bahagia melihatnya kembali. Tapi,kenapa harus
dengan keadaan seperti ini ? Aku tidak bisa melihat mereka bersama.
Apakah aku salah ? Apakah aku berdosa ?”
“Hm…”
“Aku belum siap melihat mereka hidup bersama.Aku sudah menganggapnya
benar-benar sebagai anakku sendiri. Tuhan…hiks…apa yang harus aku
lakukan ? Hikss…hiksss…”
“Apa laki-laki itu menangis ?” Dengan berani,aku mulai mendekat kepada
laki-laki itu. Kini posisiku tepat di belakang laki-laki itu.
“Park Min Ri…apa yang harus aku lakukan ? Anakku mencintai anakmu…”
“Mwo ?”
“Aku sudah menjaganya hingga ia besar. Tapi,apakah aku harus melepaskan
anakmu kepada anakku sendiri ? Siwon benar-benar mencintainya…”
“Hah ? Ap…appaa…” Aku tidak percaya dengan apa yang akut dengar. Itu
adalah appa.
“Hah ? Ji..Ji Yeoon…” Kini appa menoleh kepadaku.Dan mata kami saling
bertemu.
“Appa…”
“Hm…”
“Biarkan Siwon menepati janjinya pada eomma. Menjagaku… Tugas appa
sampai di sini saja.Aku percaya padanya.Dia akan selalu
melindungiku.”Ujarku sambil terus menatap appa.
“Suatu hari nanti kamu juga pasti akan mengetahui masalah ini. Tapi,aku
belum siap menghadapi hari ini. Ini lebih dari apa yang aku bayangkan.
Melepaskanmu kepada anakku sendiri…” Jawab appa lirih.Aku langsung
menggenggam kedua tangannya.
“Appa,entah apa yang membuatku percaya lagi padanya. Padahal ia telah
menutupi masalah itu bertahun-tahun dariku. Awalnya aku masih sulit
untuk percaya lagi padanya. Tapi,setiap hari ia selalu melakukan hal-hal
yang membuatku selalu percaya padanya. Ia berjanji untuk membuatku
mengingat semuanya lagi. Dan kini,aku mulai mengingat sedikit demi
sedikit masa laluku. Siwon telah menepati janjinya padaku. Sekarang,aku
mohon agar appa percaya padanya dan padaku.” Aku tidak dapat menguasai
air mataku lagi.Tumpahlah semuanya.
“Ji Yeon…”
“Appa,mungkin seharusnya yang memohon padamu adalah Siwon,tapi aku sudah
tidak mau membuatnya susah karenaku. Aku mohon sebagai Park Ji
Yeon.Tolong restui hubungan kami.”Aku langsung berdiri dan membungkuk 90
derajat di hadapan appa. Sambil menangis,aku terus memohon padanya.
“Ak…ku.. Tidak…”
“Appa !!! Dihadapan tuhan aku berjanji ! Aku dan Siwon akan terus
bersama ! Aku mencintainya ! Dengan segenap hatiku !!”Tangisku pun pecah
kembali. Dan tiba-tiba…
“Park Min Ri ! Tugasku telah selesai menjaga Ji Yeon.. Ijinkan Siwon
yang menjaganya… Restui mereka… Jika mereka bahagia,aku pun bahagia !”
Ujar appa dan langsung menangis.Aku yang senang mendengarnya langsung
memeluknya.
“Appa…kamsahamnida !!!Kamsahamnida !!”
“Ji Yeon…bahagialah bersama Siwon…”
“Ne !!”Aku langsung menangis di bahu appa.
“Because I naughty,naughty,
Hey ! I’m Mr. Simple
Because I naughty,naughty…” Handphoneku berdering dan rupanya itu
panggilan dari Siwon.
“Yeobseyo…”
“Ji Yeon ! Kamu dimana ? Kenapa pergi tanpa bilang padaku ?”Ujar Siwon
dari seberang telephone. Sepertinya ia sangat panik melihat apartemenku
kosong.
“Datanglah ke gereja.Ada sesuatu hal yang penting yang ingin aku
bicarakan.”
“Apa ?”
“Datang… Atau kau akan menyesal seumur hidupmu !!! Piiip…” Langsung ku
matikan telephoneku agar Siwon tidak bicara lagi.
10 menit kemudian…
“Ji Yeon….”
“Jagi…” Aku langsung menghampiri Siwon yang ada di depan pintu gereja.
“Ada apa ? Jangan membuatku cemas…” Ujar Siwon sambil memegangi kedua
lenganku dengan tatapan gelisah.
“Appa !!!”Aku langsung memanggil appa.
“Appa ?Hah ?”Terlihat Siwon terkejut melihat appa bersamaku.
“Ji Yeon…? Appa ?”
“Siwon,appa sudah memikirkannya…”
“Hm ?”
“Jaga Ji Yeon baik-baik…” Ujar appa sambil menepuk pelan bahu anaknya.
“Hah ? Ma..makss..ssud appa… Appa setuju ?”Terlihat Siwon terkejut
dengan pernyataan appa.
“Ne…”
“Ah…gomawo appa !!”Siwon pun langsung memeluk appa.Aku pun ikut memeluk
mereka.
“Besok kalian urus semuanya !”
“Ne appa !!!”Jawabku bersamaan dengan Siwon.
Author POV.
Dan akhirnya hari pernikahan merekapun tiba.Mereka menggelar pernikahan
dengan sangat sederhana. Di sebuah taman yang cukup luas. Tamu undangan
yang datang pun hanya terbatas.Orang-orang terdekat dari mereka saja.
Di ruang ganti wanita,Ji Yeon sudah memakai gaun pengantinnya. Ia
terlihat sangat cantik. Tanpa menunggu lama,akhirnya Ji Yeon keluar dan
kini berada di depan pintu altar.
“Silahkan mempelai perempuan memasuki ruangan…” Dan akhirnya Ji Yeon
masuk ke dalam ruang altar dengan perlahan tapi pasti.Semua mata teruju
pada sosok Ji Yeon. Ji Yeon pun sampai di depan altar tepat di samping
calon suaminya.
“Baik,kita mulai…”
“Hm… Choi Siwon,apakah kamu bersedia hidup bersama dengan Park Ji Yeon
dalam suka maupun duka,dalam susah maupun bahagia ?” Ucap sang pendeta.
“Aku bersedia…” Jawab Siwon mantap.
“Dan,Park Ji Yeon,apakah kamu bersedia hidup bersama dengan Choi Siwon
dalam suka maupun duka,dalam susah maupun bahagia ?” Ucap sang pendeta.
“Aku bersedia…”
“Baik,kini kalian sah menjadi sepasang suami istri. Silahkan tuan Siwon
untuk menyematkan cincin di jari nyonya Ji Yeon. Begitu juga dengan
nyonya Ji Yeon.”
“Saranghae,Ji Yeon…” Siwon pun langsung menyematkan cincin di jari Ji
Yeon.Begitu juga dengan Ji yeon.Dan mereka pun berciuman.
Siwon POV.
Pada hari pernikahanku,aku membopong istriku,Ji Yeon. Mobil pengantin
berhenti didepan flat kami yang sederhana. Sahabat-sahabatku menyuruhku
untuk membopongnya begitu keluar dari mobil. Jadi kubopong ia memasuki
rumah kami. Ia terlihat malu-malu. Aku adalah seorang namja yang sangat
bahagia.Memiliki istri cantik dan baik hati seperti Ji Yeon. Hari-hari
kami,di lewatkan dengan kebahagian yang amat mendalam. Rasanya aku tidak
bisa menjauh sebentar darinya.Mungkin karena kami masih pengantin
baru.Kami memang merencanakan untuk memiliki rumah sendiri. Walaupun
tidak terlalu besar,tapi nyaman. Kami menghias rumah kami
sendiri.Membeli perabotan sendiri.Menata semua ruangan berdua saja.
Dan,yang paling membahagiakan adalah saat menata ruangan yang akan
menjadi kamar untuk anak kami.
“Jagi…aku tidak tahu apakah anak kita laki-laki atau perempuan…” Kata Ji
Yeon sambil menyapu lantai kamar.
“Hm…aku jadi bingung…” Sahutku yang sedari tadi memandangi 2 kaleng cat
yang berwarna biru dan pink.
“Kalo kita cat kamarnya dengan warna biru,nanti yang keluar malah
perempuan. Tapi,kalau kita cat warna pink,tidak tahunya yang keluar
laki-laki…” Kini Ji Yeon menatap aku dengan tatapan bingung juga.
“Hm…arraso !Kita cat kamar ini dengan dua warna. Pink dan biru…
Bagaimana ?”Usul ku yang langsung menatap Ji yeon dengan tatapan penuh
harapan.
“Benar juga ! Tapi,usulku bagaimana kalau biru sebagai latarnya dan pink
sebagai coraknya. Kita gambar sesuatu yang lucu dan menarik. Aku
tahu,kamu jago menggambar,jagi…” Ji Yeon langsung menghampiri aku dan
merangkul tanganku.
“Ah..kau ini…baiklah ! Aku akan mulai mengerjakannya !”
“Fighthing jagiya !!”Ujar Ji Yeon sambil mengepalkan tangan kanannya.
“Tapi…” Tiba-tiba aku terdiam dan memandangi wajah istriku yang imut
itu.
“Tapi apa lagi ?”
“Poppo…” Jawabku sambil menyentuh bibirku dengan telunjuk dan menunjukan
wajah aegyoku.Entah tiba-tiba saja muncul ide ini di kepalaku.
“Ya ampun…andawae….” Ujar Ji Yeon sambil membalikkan tubuhnya
membelakangiku.
“Ah…yasudah aku tidak mau mengerjakannya !”Aku pun langsung membanting
kuas yang sedari tadi aku pegang.Ji Yeon langsung terkejut dan menoleh
kepadaku.Aku pun menatapnya datar.
“Aissshh… Jinjaaaa….” Tiba-tiba saja Ji Yeon menarik kerah bajuku dan
langsung mencium bibirku.
“Chuuupp…”
10 detik kemudian….
“Emph..j..agieemph…sumphhdahhmphh…” Ji Yeon berusaha melepaskan bibirnya
dariku. Tapi,aku malah menggendong tubuh Ji Yeon.
“Kita lanjutkan di kamar ya… Kalau berdiri lama-lama,aku pegelll…”
Ujarku sambil mengedipkan sebelah mataku dan tersenyum jahil.
“Ah…jagi…tadi malam kan sudaaaaaahhh….” Aku tidak menggubris kata-kata
istriku itu dan tetap menggendong Ji Yeon ke kamar.
Dan,kalian dilarang mengintip ! Cuman author yang tahu apa yang sedang
mereka lakukan di kamar. #loh #digaplok siwon
Ini adalah kejadian 5 tahun yang lalu.Hari-hari selanjutnya berlalu
demikian simpel seperti secangkir air bening.Kami mempunyai seorang anak
laki-laki. Namanya Choi Siyeon. Ia anak laki-laki yang tampan dan
pintar. Kami sangat menyayanginya.
“Siyeon….” Panggil Ji Yeon.
“Eomma…” Siyeon langsung menghampiri eommanya dan memeluknya.
“Hey…jagoan eomma yang satu ini sudah mandi belum ?”Tanya Ji Yeon sambil
mencubit gemas pipi Siyeon.
“Belum…”
“Yausudah…kita mandi ya… Eomma akan memandikanmu…” Ji Yeon pun menuntun
Siyeon ke kamar mandi. Saat pintu kamar mandi hampir tertutup,aku
langsung menahannya.
“Jagiya…”
“Waeyo ?”Intip Ji Yeon dari balik kamar mandi.
“Jagoanmu yang satu ini juga belum mandi.Aku ikut mandi ya…” Ujarku
sambil menarik-narik lengan bajunya.
“Aish…andwae…”
“Ah…mandikan aku juga dong….” Rengekku.Ku lihat Siyeon hanya
tertawa-yawa kecil di balik tubuh Ji Yeon.
“Kau kan sudah besar…”
“Kapan terakhir kau memandikan aku ?”
“Molla… Bukannya tidak pernah sama sekali…”
“Maka dari itu…”Aku langsung tersenyum jahil padanya.
“Pergi menjauh…. Blaaamm…” Ji Yeon pun langsung menutup pintu kamar
mandi.Dan aku hanya terkekeh melihatnya.Wajahnya langsung memerah.
“Habis Siyeon dimandikan,aku selanjutnya ya…!” Sahutku dari luar kamar
mandi.
“Choi Siwon ! Kau tidak dapat jatah makan malam !!”Aigo…lucu sekali
istriku itu.Pasti dia hanya bisa tersenyum tersipu malu.Aku langsung
membayangkan wajahnya yang imut itu.
Kini aku diangkat sebagai wakil direktur. Begitu kemakmuran
meningkat,jalinan kasih diantara aku dan Ji Yeon pun semakin surut. Kini
Ji Yeon mengurus butik barunya.Setiap pagi kami berangkat kerja
bersama-sama dan sampai dirumah juga pada waktu yang bersamaan. Siyeon
masih duduk di bangku taman anak-anak.
Pernikahan kami memang sangat bahagia.Tapi ketenangan hidup berubah
dipengaruhi oleh perubahan yang tidak kusangka-sangka.Yuri hadir dalam
kehidupanku.Yuri adalah anak direktur di tempatku bekerja.Ia yeoja yang
cantik dan menarik. Entah mengapa aku menyukainya.Kami telah menjalin
hubungan selama 3 bulan.Waktu itu adalah hari yang cerah.Aku berdiri di
balkon dengan Yuri yang sedang merangkulku.Hatiku sekali lagi terbenam
dalam aliran cintanya. Ini adalah apartment yang baru ia beli.
“Kamu adalah namja terbaik yang menarik perhatian para yeoja. Mungkin
hanya limited edition di dunia ini…” Kata-katanya tiba-tiba
mengingatkanku pada Ji Yeon. Ketika aku melamarnya,Ji Yeon pernah
berkata,
“Karena namja sepertimu limited edition,aku mau…” Berpikir tentang ini,
Aku menjadi ragu-ragu.Aku tahu kalau aku telah mengkhianati Ji Yeon.Tapi
aku tidak sanggup menghentikannya.Aku melepaskan tangan Yuri.
“Kamu harus pergi membeli beberapa perabotan,arraso ? Aku ada sedikit
urusan dikantor..” Kelihatan ia jadi tidak senang karena aku telah
berjanji menemaninya.
Ji Yeon POV.
Akhir-akhir ini aku dan Siwon jarang sekali mengobrol bersama seperti
dulu. Saat masa-masa awal pernikahan,setiap ia pulang kantor,pasti ia
mengajaku mengobrol di teras sambil meminum segelas kopi bersamanya.
Apakah,Siwon sudah mulai bosan denganku ?
“Ji Yeon…gwechanayo ?”Tiba-tiba Eun Jung membuyarkan lamunanku.
“Hah ? Gwechana…” Jawabku lirih.
“Ada masalah ?”Tanyanya.Eun Jung adalah temanku yang ikut membantuku
menjalankan butikku ini.
“Anhi.Hanya sedikit kelelahan saja.”Dustaku.
“Hm…kalau ada sesuatu,jangan sungkan untuk cerita padaku.”
“Hm…Eunjung…”
“Ne ?”
“Siwon…”
“Ada apa dengannya ?”Eun Jung langsung ikut duduk di sampingku.
“Kira-kira…malam ini aku memasak apa ya buatnya ?”Aku berbohong. Aku
tidak tahu apa yang sedang ku bicarakan. Rasanya aku ingin mengeluarkan
semuanya pada Eun Jung. Tapi,tidak bisa.
“Oh…makanan kesukaanya saja…”
“Benar juga sih…”
“Because I naughty,naughty,
Hey ! I’m Mr. Simple
Because I naughty,naughty…” Handphoneku berdering dan rupanya itu
panggilan dari Siwon.
“Yeobseyo ?”
“Aku sudah di depan butik…” Sahut Siwon dari seberang telephone.
“Arra… Aku segera ke sana.”
“Siwon sudah menjemputmu ?” Tanya Eun Jung.
“Ne. Kalau begitu,aku pulang duluan ya. Titip butik…” Ujarku yang
langsung berlalu keluar dari butik. Dan ku dapati sedan bmw sport putih
terparkir di depan butik. Terlihat namja tampan yang duduk di kursi
pengemudi.Aku langsung masuk ke dalam mobil. Selama di perjalanan,kami
tidak berbicara sedikitpun. Aku jadi tambah gelisah padanya. Apakah
pemikiranku benar ?
“Hm..jagi…”
“N…ne…”
“Kamu mau makan apa malam ini ?”Tanyaku agar suasana tidak canggung
seperti ini.
“Hm..terserah kamu saja. Kamu mau masak apa,aku…aku akan memakannya
kok…” Jawab Siwon yang masih tetap fokus menyetir.
“Oh..arra…” Aku sedikit kecewa dengan jawabannya. Dulu,saat awal-awal
pernikahan kami,dia selalu antusias jika aku bertanya soal makanan. Ya
tuhan,apa yang sebenarnya terjadi ?
“Hari ini…butik ramai ?”Tiba-tiba Siwon bertanya padaku.Aku langsung
spontan menoleh kepadanya.
“Ne ? Ah…lumayan. Tidak terlalu ramai sih. Hari ini di kantor sibuk
?”Balasku dengan agak kikuk.
“Ne… Tadi aku bertemu beberapa client.”Jawabnya. Ya tuhan,rasanya aku
sangat bahagia mendengar Siwon bertanya padaku. Mungkin akhir-akhir ini
dia sibuk.Jadi tidak ada waktu untuk berbicara padaku.
Author POV.
Malam ini,Ji Yeon sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk santai didepan
TV.Makan malam segera tersedia.
“Appa…kapan kita liburan ? Sebentar lagi aku akan lulus dan libur
panjang…” Tiba-tiba Siyeon memecahkan keheningan di meja makan.
“Hm..kapan ya ? Appa sangat sibuk di kantor. Kamu tidak ada rencana
berlibur dengan teman-temanmu ?”Tanya Siwon sambil memakan makanannya.
“Anhi… Teman-temanku semua berlibur bersama keluarganya.Aku iri dengan
mereka. Jadi,aku mau kita berlibur bersama.”
“Nanti lihat jadwal appa dulu,Siyeon. Kalau appa punya waktu luang,kita
pasti akan pergi.” Jawab Ji yeon sambil mengelus rambut anaknya dengan
lembut.
“Benar ya appa ?”
“Ne… Cepat kamu habiskan makananmu.Nanti habis makan sikat gigi dan
langsung tidur.”Siwon langsung memandang Ji Yeon dengan pandangan yang
tidak dapat di gambarkan. Selesai makan malam,Siwon langsung masuk ke
kamar Siyeon. Siyeon sudah duduk manis di atas tempat tidur.
“Siyeon…”
“Appa…”
“Hari ini bagaimana sekolahmu ?”Tanya Siwon sambil duduk di tepi tempat
tidur dan menatap wajah anak kesayangannya itu.
“Baik. Appa,untuk jalan-jalannya…“
“Appa masih memikirkannya. Tapi,appa akan berusaha.” Jawab Siwon sambil
mengelus lembut kepala Siyeon.
“Appa,kemarin malam eomma…”
“Eomma kenapa ?”Tanya Siwon bingung.Ia langsung mengubah posisinya dan
duduk semakin mendekat dengan Siyeon.
“Aku terbangun tengah malam,dan aku melihat eomma sedang duduk di ruang
tengah sendirian. Saat aku lihat eomma sedang apa,rupanya eomma sedang
melihat album foto. Sepertinya album foto pernikahan eomma dan appa.
Tapi,setelah itu,eomma langsung menangis. Aku langsung mendekat ke
eomma.”
“Menangis ?”
“Eomma tahu kalau ada aku.Ia langsung menghapus air matanya. Aku pun
memeluk eomma. Dan eomma hanya berkata,eomma sangat merindukan appa.
Lalu eomma menyuruhku tidur lagi. Seb..sebenarnya ada apa dengan eomma ?
Apakah appa dan eomma..”
“Hah ?Tidak…tidak ada apa-apa.Mungkin eomma hanya terharu mengingat
saat-saat dulu. Sudah malam,besok kamu harus sekolah. Ayo tidur.”Siwon
langsung menidurkan anaknya.Ia selimuti anaknya dan mencium keningnya.
Saat Siwon akan keluar dari kamar Siyeon,tiba-tiba Siyeon memanggilnya.
“Appa…”
“Hm ?”Siwon langsung menoleh ke arah anaknya.
“Appa dan eomma jangan bertengkar ya. Aku tidak mau melihat appa dan
eomma bertengkar…” Ujar Siyeon dengan tampang polosnya.Siwon hanya bisa
terpaku mendengar kata-kata anak berumur 4 tahun itu.Ia langsung
mengingat semua yang telah ia lakukan pada Ji Yeon. Dadanya langsung
terasa sesak.
“Hm…cepat tidur sana…” Siwon hanya tersenyum pahit dan langsung menutup
pintu kamar anaknya. Di depan pintu kamar Siyeon,Siwon langsung
menangis. Ia sangat bimbang dengan perasaanya. Di sisi lain ia sangat
menyayangi Ji Yeon dan Siyeon. Tapi,di sisi lain,ia juga menyayangi
Yuri.
“Apa yang harus aku lakukan ?
Siwon POV.
Suatu hari,saat aku dan Ji Yeon sedang duduk bersama di teras rumah
kami,aku berbicara dalam guyon.
“Seandainya kita bercerai,apa yang akan kamu lakukan ?” Ia menatapku
selama beberapa detik tanpa bersuara. Kenyataannya ia percaya bahwa
perceraian adalah sesuatu yang sangat jauh darinya. Mungkin Ji Yeon
tidak penah berpikir tentang perceraian.
“Entahlah…aku tidak pernah berpikir seperti itu.Aku sudah berjanji pada
appa. Bahwa aku akan selalu bersamamu hingga kapanpun. Dan kamu juga
meminta padaku untuk tidak meninggalkanmu. Apa kamu tidak ingat ?” Kini
ia menatapku dengan sedikit tersenyum.
“Hm..iya. Aku masih ingat…” Aku langsung tertunduk lesu. Di dalam
pikiranku,aku benar-benar seperti ada di ujung jurang. Memilih antara Ji
Yeon dan Yuri.Dan itu adalah pilihan yang sulit.
Ke esokannya,ketika Ji Yeon mengunjungi kantorku,Yuri baru saja keluar
dari ruanganku. Hampir seluruh staff menatap Ji Yeon dengan mata penuh
simpati dan berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama
berbicara dengannya. Ji Yeon terlihat sedikit curiga dengan sikap para
staff,tapi Ia berusaha tersenyum pada bawahan-bawahanku. Tapi aku
membaca ada kelukaan di matanya. Sekali lagi,Yuri berkata padaku,
“Jagi…”
“Waeyo ?”Tanyaku yang masih memeriksa beberapa berkas di mejaku.
“Braaakk !!! Aku sudah tidak tahan lagi !”Yuri langsung menggebrak meja
kantorku.Aku langsung terkejut melihat perlakuannya itu.
“Maksudmu apa ? Kenapa kamu menggebrak mejaku ?”
“Ceraikan dia !! Lalu kita akan hidup bersama !Arraso ???”
“Tidak bisakah kamu bersabar ?”
“Sudah terlalu lama aku bersabar ! Apa kamu tidak mencintaiku ? Apakah
kamu masih mencintainya ?”
“Itu…” Tiba-tiba saja Yuri langsung menciumku.Ia menarik kepalaku dalam.
Hingga lidah kami saling bertemu. Setelah beberapa detik,ia langsung
melepaskan bibirnya dariku.
“Siwon,jangan siksa aku terlalu lama…” Kini Yuri mengalungkan tangannya
di tengkuk leherku.Posisi kami sangat dekat sekali.Aku dapat mencium
aroma parfumnya yang sangat aku suka.Kembali dadaku terasa sesak.Dan
tiba-tiba telephone kantorku berdering.
“Tuan,istri anda ingin bertemu.” Ujar sekretarisku.
“Baik… Kamu cepat pergi…” Ujarku yang langsung membenahi pakaianku dan
menghapus bekas lipstic yang menempel di bibirku.
“Jangan di tunda lagi.”Yuri pun langsung keluar dari ruanganku.Aku
langsung berasa dalam dilema yang amat sangat besar.
5 menit kemudian…
“Tok..tok..tok…”
“Masuk…”
“Jagi…” Muncullah sosok yang sedari tadi ada di dalam pikiranku.Kini Ji
Yeon ada di hadapanku.
“Tumben kamu datang. Ada apa ?” Tanyaku sesantai mungkin agar ia tidak
curiga.
“Hm…tadi aku tidak sengaja lewat depan kantormu. Lalu,aku berpikir untuk
mampir sebentar.” Jawab Ji Yeon sambil duduk di kursi dan menghadap
kepadaku. Hari ini,seperti biasanya,Ji Yeon selalu berpenampilan manis.
Ia memakai dress putih yang senada dengan tasnya. Ia tampak sangat
bersinar di mataku. Ya tuhan,rasanya aku tidak sanggup mengatakannya.
“Oh…begitu…” Aku langsung salah tingkah dan pura-pura membaca
berkas-berkas.
“Ini…aku membelikanmu tiramisu…” Ji Yeon memberikanku kerdus kue tart
yang sangat lucu. Aku memang sangat menyukai tiramisu. Saat aku
mengambil kue itu dari tanganya,ia tersenyum manis sekali. Rasanya aku
ingin mati saja,jika aku harus memilih di antara mereka.
“Hm..gomawo…” Jawabku sambil memasang senyum manis padanya.
“Hari ini,kamu pulang cepat ya…”
“Waeyo ? Kamu tidak pulang bersama denganku ?”
“Anhi… Aku mau pulang cepat.Ada pertemuan orang tua di sekolah
Siyeon.Dan aku ingin membuatkan makanan special untukmu dan Siyeon.Arra
?”
“Oh..n..nee..”
“Aku pulang ya…”Ji Yeon bersiap untuk pulang dan bangkit dari
duduknya.Aku pun ikut berdiri dan membukakan pintu untuknya. Sampai
kapan aku berlaku manis seperti ini di depan Ji Yeon ?Rasanya aku tidak
tega.
“Hati-hati jagi…” Ujarku sambil memegang gagang pintu.
“Ne…” Tiba-tiba Ji Yeon menciumku. Sebentar,hanya sebentar. Tapi,rasanya
waktu seperti berhenti.
“Annyeong…” Ji Yeon pun langsung keluar dari ruanganku. Aku masih
terpaku dengan apa yang Ji Yeon lakukan padaku barusan. Aku hanya bisa
memegangi bibirku dan menatap punggung Ji Yeon yang semakin lama semakin
menghilang.Aku langsung menutup pintu dan bersender di balik pintu.
“Tuhan…kuatkanlah aku…”
Ketika malam tiba,Ji Yeon benar-benar menyiapkan makan malam yang
special. Semua yang ia masak adalah makan kesukaanku dan Siyeon. Ku
lihat Siyeon sangat lahap memakan masakan Ji Yeon.Aku hanya bisa
tersenyum miris melihatnya.
“Jagi,waeyo ? Apa,masakanku tidak enak ?” Tiba-tiba Ji Yeon membuyarkan
lamunanku.
“Ah..anhi.. Enak kok !”Aku langsung memakan makananku dengan sangat
lahap.Memang sangat lezat masakan Ji Yeon.
“Eomma ! Aku sudah kenyang…” Ujar Siyeon yang sudah selesai makan.
“Hm…tugasmu sudah selesai ?” Tanya Ji Yeon.
“Ne…”
“Sikat gigi dan langsung tidur ya…”
“Ok !!!”Siyeon pun pergi meninggalkan kami berdua di ruang
makan.Tiba-tiba suasana menjadi hening.Hanya ada suara sendok dan garpu
yang saling beradu di atas piring. Ku pegang tangannya,
“Jagi…” Ji Yeon langsung menatapku.
“Waeyo ?”Sekali lagi Ji Yeon memperlihatkan senyum manisnya itu. Ya
tuhan,aku hampir gila di buatnya. Tapi,sekali lagi aku melihat ada luka
dimatanya. Tiba-tiba aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi Ji Yeon tahu
kalau aku terus berpikir dalam diam. Dan akhirnya…
“Aku ingin kita bercerai…”
To be continued…
Siwon dan Ji Yeon akan bercerai ? Terus nasib Siyeon gimana ?Dapatkah Ji
Yeon menerima keputusan Siwon ini ? Inikah diri Siwon yang sebenarnya ?
Penasaran ? Terus ikuti part selanjutnya ya. Pertanyaan kalian akan
terjawab di part selanjutnya. Kamsahamnida…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar